Sabtu, 27 Juli 2013

The Legend of Pohon Pepaya


Pepaya adalah salah satu jenis buah yang sangat familiar dikalangan masyarakat kita, tidak hanya buahnya yang enak tetapi harganya juga terjangkau, mempunyai nilai gizi tinggi, kaya akan vitamin serta mempunya serat yang tinggi pula. Warna buahnya macam – macam tergantung dari varian papaya tersebut ada yang kuning, orange atau bisa juga semu merah dan sebagainya.

Ngomong – ngomong tentang papaya aku mempunyai sedikit cerita yang menarik, ayahku mempunya sepetak tanah di perbatasan desa, disana sering ditanami palawija atau pun umbi – umbian . Ya hasilnya lumayan jika harga panenan pada waktu itu sedang naik tapi tidak jarang gagal panen dikarenakan hama tanaman serta musim yang tidak menentu ini, mulai dari kemarau panjang sampai kebunya kebanjiran, beda dengan zaman dulu yang kata orang tua ; “Setiap musim dalam satu tahun itu sudah bisa diprediksi sehingga masa tanam dan pemilihan bibit yang akan ditanam cocok atau pas dengan perhitungan sehingga panenan mendapatkan hasil yang maksimal”, gagal panen pun mudah diminimalisir dengan prakiraan yang telah menjadi adat kebiasaan pada musim tempo dulu namun sekarang tidak lagi seperti dulu dengan musim yang tidak menentu.

“Waduhhh kok palah membahas pertanian ”… Ayo masuk cerita : Aku mempunyai 1 pohon papaya mempunyai buah yang banyak, pepaya tersebut bukan ditanam tapi tidak sengaja tumbuh sendiri ditepian kubun, walaupun hanya pepaya jenis biasa namun rasa dan jumlah buahnya luar biasa. Hampir setiap 2 minggu sekali aku menyempatkan diri berkunjung ke kebun untuk memantau perkembangan dan merawat pohon itu, setelah mulai berbuah aku pun rutin menengok kebun, setiap kali petik bisa dapat 2 – 5 buah dengan ukuran yang lumayan jumbo, hasil dari papaya tidak dijual melainkan dibagikan ke keluarga dan tetangga terdekat karena masih nanggung jumlahnya  jika dijual di pasar. Sudah hampir 50 buah yang telah di ambil dari pohon itu, “aneh juga si ….” , pohon yang tadinya kecil dan gersang tapi malah bisa menghasilkan buah yang banyak, ya bisa dikatakan juga ya buah ajaib mungkin. Tiga bulan lamanya setiap 2 minggu sekali kebunku selalu ku kunjungi untuk panen papaya, lumayanlah untuk menambah asupan gizi secara Cuma – Cuma “ hihi ”.  

Sering kali aku di jengkelkan oleh ulah segelintir orang yang sering mengambil pepayaku tanpa izin, dah sampe kebun palah sudah keduluan sama maling ,”pokoknya menyebalkan”, sebenarnya aku punya iktikat baik, jika ada orang yang mau minta papaya dariku pasti ku kasih namun semua yang masak dipohon kadang diambil semua oleh si pencuri. Sampai pada suatu ketika aku ingin memantau serta mematai siapa yang sering ngambil pepayaku, “ohh ternyata”, Itu orang yang sering ngerumput di tepian kebunku dan dia pun tak tegur dengan nada yang sopan agar tidak mengulanginya lagi sambil ku beri satu buah papaya, ia sangat berterima kasih sekali. “Singkat cerita seperti itu ..”

Sampai sekarang pohon tersebut masih memberi kemanfaatan untuk keluargaku, tak lupa pemupukan dan penyiraman sering ku lakukan berharap mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Karena umur pohon sudah tua atau hampir mati aku mulai melakukan pembibitan supaya gen dari papaya tersebut bisa diturunkan ke bibit yang selanjutnya. Dan ni’mat di atas tidak lain adalah pemberian dari Allh SWT yang harus disyukuri selalu keberadaannya.           

0 komentar:

Posting Komentar

 
carica note Blogger Template by Ipietoon Blogger Template