Aku punya sebuah sepeda yang telah membawaku keliling jagat antero, menjelajah ruang dan waktu ”kaya kantong ajaibnya Doraemon”, cerita menarik truz bermunculan mulai dari pertama ayuhan sampe kini tinggal nama, sepeda ini sudah ku anggap seperti sobatku sendiri selalu lincah bandel dalam geraknya menemani setiap perjalananku ke tempat tujuan. Selama 6 tahun kemana pun tak lupa ku kayuh pedel dengan gerak melingkar menggerakkan gir menarik ban dari rantai untuk memulai perjalanan, namanya ”KUAHAR*”, kaya’nya si dari negara matahari terbit atau negaranya capten Tsubasa itu loe haha dilihat dari namanya sudah ketahuan heh tapi sering juga ku panggil “SI Macan” .
Karena body nya seperti sepeda gunung,
sasaran perjalanan pun mulai dari kebun, tanah kehutanan dan tepian sungai,
pernah suatu ketika itu pas liburan saat aku masih di bangku SD, berangkat dari rumah
jam 8 pagi pulang jam 5 sore, jalasnya ini pengalaman hidup yang menantang
nyali, dalam perjalanan ini hampir 10 dusun dari 2 desa terlampoi dengan success
bersama si macan. Melewati lembah,
sungai, persawahan, jalan berbatu dan jalan yang sangat licin, sering jatuh
bangun melawati medan sulit untungnya si macan tetep pada kondisi baik sehingga
perjalanan kali ini lancar – lancar saja, merupakan momentum yang bersejarah
untukku, tidak lupa juga dengan kedua temen
ku yang ikut masuk terseret dalam perjalanan berbahaya ini, kami bertiga tidak
pamitan sama ortu masing – masing pastinya ngga’ diperbolehkan jadi inisiative
nya pergi tanpa izin , makan tak menjadi persoalan yang sulit
apa pun yang kami temui langsung kita ambil walau pun itu sama saja dengan
nyuri, kalo sekarang si ga mau lagi nyolong – nyolong miliknya orang lhh kan
sekarang sudah tau nyolong itu ga boleh heh, karna pada saat itu lewat kebun
dan hutan jadi Cuma buah – buah yang kami makan, kalau minumnya kami mengambil
di mata air yang ada di tepian jalan . .
. . . sampai dirumah jam 5 sore ortu dah nunggu di depan rumah sambil bawa sapu
buat mukul bokongku hehe perkiraanku benar itu terjadi, aku menangis ditempat
kamar tidur lama kelamaan aku terlelap dan tidur, kejadian seperti ini sering
terulang karna aku termasuk anak nakal dan bandel.
Jangan ditiru yang ngga’ baik, hikmah
dari perjalananku tadi sangat banyak mengingatkan ku untuk lebih baik dari
waktu itu, pentingnya persahabatan juga berperan penting pada masa kecilku seperti
pas lagi dalam perjalanan kita saling berbagi apa yang dipunyai dibagi bersama –
sama karena sebelum berangkat kami membawa bekal walau pun sedikit, ada yang
bawa permen, roti, ketela atau ubi rebus
hehe sangat – sangat mengenang and delicious.
END
END
0 komentar:
Posting Komentar